Thursday, September 1, 2016

Mati listrik di kantor Oldenburg

Kemarin di kantor Jade HS Oldenburg mati lampu. Listrik tidak mengalir seharian karena ada pemeriksaan jaringan listrik. Aku pun berada di Bremen (baca Catatan PhD Berdarah, 30 Agustus 2016), untuk mengerjakan hal-hal yang bisa kukerjakan di rumah. Bekerja di kantor cukup rumit karena batere laptop sudah soak dan harddisk eksternal harus selalu tersambung ke jala-jala listrik.

Aku teringat bahwa di Jerman, jarang sekali aku merasakan mati listrik. Di Bremen, sempat kudapatkan surat pemberitahuan akan pemadaman bergilir. Akan tetapi saat itu aku berada di kantor, jadinya aku tidak merasakan padamnya listrik. Ketika aku masih kuliah master di Bremen, hanya dua kali dalam lima tahun, aku merasakan mati listrik di malam hari. Aku pun jadi kangen dengan masa-masa mati lampu di (kabupaten) Bandung, Indonesia, yang nyaris setiap hari. Ketika mati lampu, bintang-bintang Selatan bisa nampak lebih jelas kulihat dari atas genteng rumahku di Margahayu Permai dulu.

Kali ini, aku pertama kali mendapatkan mati listrik di Niedersachsen. Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu. Aku pun mulai merenungkan bahwa aku harus bisa tetap produktif dalam risetku dengan kesadaran penuh: apa yang bisa kukerjakan di rumah dan di kantor, dengan sumber daya masing-masing lokasi. Padamnya listrik membuatku tersadar bahwa hambatan selalu ada, tapi aku tidak boleh lupa dengan tujuanku sebagai pekerja sains. Aku harus bergerak terus ke depan, menyelesaikan masalah, satu per satu dan langkah demi langkah.
Habisi!


Oldenburg, 1 September 2016

iscab.saptocondro